✘ Jenis-Jenis Ppk Yang Harus Di Terapkan Di Sekolah
Salam Pendidikan,
Pada postingan kali ini aku akan membahas mengenai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang merupakan penguatan huruf penerus bangsa. Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan salah satu acara prioritas presiden joko Widodo dan wakil presiden jusuf kalla dimana Dalam nawa cita disebutkan bahwa pemerintah akan melaksanakan revolusi aksara bangsa.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai PPK maka kita harus dapat mengetahui apa sebenarnya pengertian dari PPK itu sendiri.
Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2020 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, PPK yakni gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter akseptor latih melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bab dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
PPK merupakan upaya untuk menumbuhkan dan membekali generasi penerus supaya memiliki bekal huruf baik, keterampilan literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi unggul masa 21 yakni bisa berpikir kritis dan analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Pendidikan aksara sangat di harapkan untuk bisa di terapkan di setiap sekolah dengan tujuan menyebarkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan aksara sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan pertolongan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia serta merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan penguatan Pendidikan karakter (PPK).
Dengan adanya kebijakan PPK maka mampu mendorong sekolah semoga bisa membangun kerjasama dengan sumber-sumber belajar di luar sekolah, mirip institusi pendidikan keagamaan, lembaga seni dan budaya, komunitas sastra, klub olah raga, dan sebagainya.
Seperti yang kita ketahui ketika ini bahwa setiap satuan Pendidikan telah menggunakan kurikulum 2013 dan dengan adanya kurikulum 2013 pada setiap satuan Pendidikan maka di harapkan kurikulum 2013 mampu menjadi inti dalam penguatan Pendidikan karakter (PPK).
Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan tiga basis pendekatan utama PPK, yaitu pendidikan huruf berbasis kelas, pendidikan abjad berbasis budaya sekolah dan pendidikan abjad berbasis masyarakat. Tiga pendekatan ini merupakan pendekatan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh yang harus diterapkan di satuan Pendidikan.
Fokus pendekatan PPK dalam implementasi Kurikulum 2013 yakni pada pendidikan abjad berbasis kelas. Pendidikan huruf berbasis kelas merupakan keseluruhan interaksi antara pendidik dan penerima ajar dalam proses pemelajaran untuk memenuhi tuntutan minimal dalam kurikulum yang disepakati. Pendidikan karakter berbasis kelas berbicara tentang bagaimana korelasi atau kekerabatan antara guru dan penerima ajar dalam konteks pembelajaran formal isi kurikulum. Selain itu,dalam pendekatan ini, bagaimana guru mengintegrasikan nilai-nilai pembentukan abjad dalam proses pembelajaran yang terintagrasi dalam kurikulum menjadi sangat penting. Guru perlu memahami bagaimana cara mempersiapkan dan mengintagrasikannya dalam proses pembelajaran melalui pemilihan metodologi pembelajaran, pengelolaan kelas, dan cara menciptakan evaluasi.
Dalam pengembangan Gerakan penguatan Pendidikan abjad (PPK) terdapat 5 Jenis nilai huruf utama yang bersumber dari pancasila ialah :
1. RELIGIUS
Nilai abjad religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam sikap melakukan aliran agama dan iktikad yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi perilaku toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan akidah lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai aksara religius ini ditunjukkan dalam perilaku cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan dogma, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan akidah, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, menyayangi lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. NASIONALISME
Nilai aksara nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menawarkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat aturan, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3. INTEGRITAS
Adapun nilai huruf integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menyebabkan dirinya sebagai orang yang selalu dapat diandalkan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, mempunyai komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan etika. Karakter integritas mencakup sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang menurut kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta bisa menunjukkan keteladanan.
4. KEMANDIRIAN
Nilai abjad mampu berdiri diatas kaki sendiri merupakan perilaku dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan keinginan. Siswa yang mampu berdiri diatas kaki sendiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5. GOTONG ROYONG
Nilai aksara bersama-sama mencerminkan tindakan menghargai semangat kolaborasi dan bahu membahu menyelesaikan dilema bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi pertolongan/tunjangan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat memberikan perilaku menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, mempunyai empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan perilaku kerelawanan.
Kelima nilai abjad tersebut di harapkan mampu di wujudkan dalam aneka macam acuan di kehidupan aktual khususnya di dalam lingkungan sekolah dan juga dalam kehidupan bermasyarakat sehingga apa yang menjadi keinginan dalam pengembangan PPK dapat benar-benar tercapai sehingga akan terlahir generasi penerus bangsa yang mempunyai jiwa patriotisme yang tinggi.
Belum ada Komentar untuk "✘ Jenis-Jenis Ppk Yang Harus Di Terapkan Di Sekolah"
Posting Komentar